Nama : Meta Puspita Sari
NPM : 14611442
Kelas : 1Sa05
Assalamu’alaikum wr.wb
Selamat pagi dan salam sejahtera untuk kita semua
Yang terhormat Ibu Margaretha selaku dosen bahasa Indonesia, serta
teman-teman yang saya banggakan.
Puji dan syukur kita panjatkan
atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat-Nya sehingga kita dapat
berkumpul di tempat ini dalam keadaan sehat wal’afiat.
Pada kesempatan kali ini, saya
akan menyampaikan pidato tentang Emansipasi
Wanita dan Kesetaraan Gender. Emansipasi wanita merupakan gagasan
perjuangan RA Kartini dan para pemudi tempo dulu. Sampai saat ini, masih di
dengar oleh kaum wanita dalam memperjuangkan hak kesetaraan dengan kaum pria.
Gerakan emansipasi wanita telah berjasa besar dalam menghantarkan kaum wanita
Indonesia menuju mimbar kehormatan dan gerbang kebebasan. Harus dipahami,
kebebasan bukan berarti kebablasan.
Issu emansipasi wanita saat ini
sudah menjadi pembicaraan banyak orang. Banyak yang setuju, dan tidak sedikit
pula yang menentang. Dari pihak kaum wanita, menuntut suatu persamaan hak
dengan pria. Makna emansipasi wanita sebenarnya bukan demi memperoleh persamaan
hak dengan kaum pria. Apabila hak kaum wanita disamakan dengan kaum pria, tentu
akan merugikan pihak wanita. Sebaliknya, hak kaum pria, secara kodrati juga
mustahil disamakan dengan wanita, akibat realita kewajiban masing-masing jenis
kelamin dengan latar belakang biologis kodrati yang tidak sama.
Pria dan wanita memiliki tugas
dan tanggung jawab yang berbeda. Secara biologis, Tuhan menciptakan manusia
sangat berbeda. Mulai dari perbedaan struktur otak, alat reproduksi, dan
penampilan fisik. Tentu Tuhan menciptakan perbedaan ini ada tujuanya. Selain
itu secara psychologist, pria lebih mengandalkan logikanya, sementara wanita
pada persaannya. Dan memang dalam hal ini, masing-masing memiliki potensi yang
berbeda.
Hal-hal seperti ini hendaknya
menjadi suatu pertimabangan dalam menuntut suatu persamaan hak, agar dapat
berjalan secara proporsional. Untuk kembali meluruskan konsep “Emansipasi Wanita”,
beberapa hal yang perlu direalisasikan adalah :
1. Gerakan penyadaran sedini
mungkin terhadap generasi muda akan hakikat emansipasi wanita. Sejak dini, kaum
wanita sudah harus dikenalkan dan diberi penjelasan terhadap batasan-batasan
kebebasan dan hak mutlak harus dimiliki wanita. Sehingga cara ini mampu
memfilter kaum wanita dari kebebasan tanpa arti, sekaligus menyelamatkan kaum
wanita dari pengaruh kebebasan “kebablasan.”
2. Menanamkan prinsip bahwa
wanita tidak akan pernah sama dengan pria. Kesadaran wanita akan kodrat, akan
mampu mengurangi resiko sebuah persaingan tanpa batas antara pria dan wanita
dalam memenuhi peran dan menjalankan berbagai akivitas. Karena, , memang sudah
hokum alam peranan kaum wanita tidak bisa disamakan dengan kaum pria. Misalnya
dalam sebuah keluarga, bahwa hal yang mutlak bahwa pria tetap harus menjadi
pemimpin. Sekalipun wanita adalah seorang presiden di negaranya, jika di dalam
keluarga, wanita tetap harus tunduk di bawah pemerintahan seorang pria, yaitu
suaminya.
Selain itu, dalam memcegah
diskriminasi gender, hal yang perlu dibenahi adalah:
1. Wanita harus berpikir lebih
maju dan harus mampu mengembangkan seluruh kemampuannyaserta tidak terus
bergantung kepada orang lain.
2. Pemerintah harus menyediakan
sarana dimana setiap wanita mendapat pengajaran dan pendidikan agar dapat
berpikir lebih cerdas dan tidak gampang didiskriminasi.
3. Wanita juga harus diberi ruang
untuk menjadi pemimpin, mengembangkan diri, dan ikut serta dalam pembangunan
bangsa.
Teman-teman sekalian, emansipasi
akan dating dengan sendirinya, jika wanita mengejar kualitasnya. Sekarang
saatnya kita, sebagai wanita Indonesia untuk berkarya dan mengejar kualitas
sebagai perempuan berdaya.
Sekian pidato yang saya
sampaikan. Terima kasih atas perhatiannya. Selamat pagi,
Wassalamualaikum wr.wb
Tidak ada komentar:
Posting Komentar