Jumat, 09 November 2012

WHATEVER LYRICS - OASIS


I'm free to be whatever I
Whatever I choose
And I'll sing the blues if I want

I'm free to say whatever I
Whatever I like
If it's wrong or right it's alright

Always seems to me
You always see what people want you to see
How long's it gonna be
Before we get on the bus
And cause no fuss
Get a grip on yourself
It dont cost much

Free to be whatever you
Whatever you say
If it comes my way it's alright

You're free to be wherever you
Wherever you please
You can shoot the breeze if you want

It always seems to me
You always see what people want you to see
How long's it gonna be
Before we get on the bus
And cause no fuss
Get a grip on yourself
It don't cost much

I'm free to be whatever I
Whatever I choose
And I'll sing the blues if I want

Here in my mind
You know you might find
Something that you
You thought you once knew
But now it's all gone
And you know it's no fun
Yeah I know it's no fun
Oh I know it's no fun

I'm free to be whatever I
Whatever I choose
And I'll sing the blues if I want

I'm free to be whatever I
Whatever I choose
And I'll sing the blues if I want

Whatever you do
Whatever you say
Yeah I know it's alright

Whatever you do
Whatever you say
Yeah I know it's alright

Kenali Gejala Kanker Payudara dan Cara Menjauhinya


Normalnya, sel-sel tubuh secara alami direproduksi hanya ketika dibutuhkan. Namun terkadang sel-sel tersebut terus bertambah banyak tanpa bisa dikontrol sehingga terbentuk jaringan padat yang disebut juga dengan tumor. Jika sel-sel yang bertambah banyak adalah sel normal, itu tidak berbahaya. tapi jika yang bertambah banyak adalah sel yang abnormal, itulah yang memicu munculnya kanker.

Kanker payudara misalnya. Sesuai dengan namanya, kanker ini berawal di jaringan payudara dan bisa menyebar ke sekitar payudara bahkan ke organ tubuh lainnya. Penyebaran ini disebut juga dengan metastasis. Tidak hanya terjadi pada wanita, kanker payudara juga bisa mengenai pria. Belum diketahui dengan pasti apa yang menyebabkan kanker, tapi beberapa faktor bisa meningkatkan risiko seseorang terkena kanker, misalnya:

1. Usia. Pada wanita, risiko seseorang terkena kanker payudara meningkat saat usianya mulai empat puluh tahun dan mulai usia enam puluh tahun pada pria.

2. Genetik. Risiko meningkat jika ada kerabat dekat yang pernah mengalami kanker payudara.

3. Pola makan yang tidak sehat dan mengalami obesitas.

4. Merokok dan sering mengonsumsi alkohol.

5. Malas berolahraga.


Berikut ini gejala-gejala yang ditimbulkan oleh kanker payudara:
- adanya benjolan pada atau di sekitar payudara setelah masa menstruasi selesai
- perubahan pada bentuk dan ukuran payudara
- keluarnya cairan bening atau kemerahan dari puting
- kulit payudara menjadi berkerut atau bersisik
- kulit payudara menjadi kemerahan atau meradang dan perubahan pada puting (misalnya mengelupas)

Terutama pada pria, kurangnya kewaspadaan akan bahaya kanker payudara seringkali membuat penyakit baru terdeteksi setelah cukup parah. Untuk mencegah kanker payudara, disarankan untuk melakukan pemeriksaan rutin dengan memeriksa diri sendiri (self-exams). Rabalah payudara untuk mengetahui kemungkinan adanya benjolan, atau lakukan pemeriksaan dengan mammograms ketika Anda memasuki usia empat puluh tahun, apalagi jika keluarga Anda memiliki riwayat kanker payudara. Pemeriksaan dengan 3D Sonomamogram dinilai lebih akurat dan aman karena tidak menggunakan radiasi.

Butuh tips yang lebih sederhana agar kanker tidak ‘mendekat’? Anda harus olahraga dengan rutin, setidaknya selama setengah jam setiap hari. Mengonsumsi makanan sehat juga amat membantu, contoh: buah beri (stroberi dan raspberi) yang kaya akan antioksidan dan sayuran hijau (bayam, brokoli dan kubis). Hindari makanan olahan dan yang penuh lemak.


Kamis, 08 November 2012

Senyuman Akhir Penderitaan

            Hidup sejahtera dan banyak harta telah diraihnya sekarang. Pria berusia 30 tahun, yang sebentar lagi akan menikah dengan tunangannya yang sangat cantik. Saat ia sedang melamun melihat kolam renang dari jendela kamarnya di lantai dua. Ia mengingat banyak hal sedih dan sulit yang telah dilaluinya. Andi yang dahulu tinggal dengan seorang ibu dan seorang kakak laki-laki. Hidup di sebuah rumah kecil dari bilik bambu. Karena tidak sanggup membayar biaya pemasangan listrik, terpaksa harus meminta penyaluran listrik dari tetangganya. Dan membayar biaya listrik tersebut kepada tetangga yang sudah dianggap saudara oleh keluarganya. Listrik Itu pun hanya digunakan untuk kamar tidur saja. Karena ibunya khawatir Andi dan kakak nya tidak dapat belajar. Sedangkan ruangan yang lainnya hanya mengandalkan sinar dari petromak.
       Ibu Andi adalah seorang kuli nyuci dan setrika di kampungnya. Ibu Andi berjuang keras untuk menyekolahkan anak-anak nya. Ayah Andi sudah lama meninggalkan mereka. Dari semenjak Andi berumur satu tahun, ia sudah tidak punya ayah.  Ayahnya menikah lagi dengan seorang janda kaya yang tinggal di seberang desa nya. Walau sekarang ayahnya sangat kaya, ayahnya tidak pernah mengirimkan uang untuk keluarganya. Ibu Andi sudah beberapa kali meminta nafkah kepada mantan suaminya itu, tetapi ia malah mengusir ibu Andi dan memarahi nya. Semenjak kejadian itu, ibu Andi selalu berusaha membesarkan anak-anaknya dengan jerih payahnya sendiri. Ia berharap anak-anaknya bisa sekolah sampai ke perguruan tinggi agar bisa mendapatkan pekerjaan yang mulia dan hidup sukses.
             Jika sarapan, keluarganya hanya makan gabah yang dibuang dari tetangganya. Makan siangnya, karena tak punya uang, mereka mengganjal perutnya dengan minum air. Saat makan malam, mereka kembali harus memakan gabah yang sudah diolah oleh ibu nya. Jika ada uang lebih, mereka baru bisa makan nasi dan tempe. itu pun hanya Andi dan kakak nya saja yang makan. Ibu nya selalu tidak ikut makan. Jika ditanya kenapa ibu tidak makan, ibunya selalu menjawab sudah kenyang. Mereka tidak tahu kalau ibunya berbohong hanya untuk menyisihkan jatah makan nya untuk keesokan harinya. Agar Andi dan kakaknya tidak terus makan gabah yang tidak sehat.
            Meski sangat miskin, Andi punya tekad kuat untuk menempuh pendidikan tinggi. Karena itu, ia belajar keras demi memperoleh beasiswa agar bisa meneruskan sekolah ke perguruan tinggi.  Jarak rumah Andi ke sekolah hampir 3 kilometer. Namun itu dapat ditempuhnya hanya dengan berjalan kaki. Ia tidak mau ibunya memberin uang jajan yang berlebihan. Karena ia takut ibunya tidak dapat membayar listrik, serta bayaran sekolah kakak dan dirinya.
            Lepas SMA, karena prestasinya bagus, Andi berhasil diterima di perguruan tinggi terkenal di Surabaya. Untuk biayanya, ia bekerja sebagai tukang sapu jalan. Saat kuliah inilah, bisa dikatakan sebagai awal mula titik balik kehidupannya. Setelah semester 5, Andi mulai mengajar les privat. Andi sering telat saat jam mengajar, karena ia harus naik angkutan umum berkali-kali menuju rumah muridnya. Namun, karena kegigihanya mengajar, dan banyak murid yang sangat senang diajarkan olehnya, ada salah satu orang tua dari murid tersebut yang memberikannya sebuah sepeda motor.
            Andi merasa sangat bersyukur karena ia dapat menuju kampus dan tempatnya mengajar tanpa harus naik angkutan umum berkali-kali yang menyita banyak waktu. Walaupun sepeda motor itu adalah sepeda motor yang sering sekali mogok, karena usianya yang sudah sangat tua. Sepeda motor itu sudah tidak dipakai lagi oleh pemiliknya, oleh karena itu ia memberikannya kepada Andi.
            Hari wisuda pun tiba, dimana itu adalah hari yang sangat ia tunggu-tunggu. Andi mendapat berita bahwa ia adalah mahasiswa dengan nilai terbaik dari fakultas nya. Ia pun tidak sabar menunggu kehadiran ibu dan kakaknya. Lama sekali mereka datang, padahal hampir semua temanya sudah duduk bersama kedua orang tuanya. Kakaknya yang sudah bekerja sebagai manager di sebuah perusahaan swasta, saat itu hanya hadir seorang diri. Andi pun penuh tanda tanya dalam hati. Kemana seorang ibu yang sangat dicintainya itu?? Karena ia ingin sekali ibunya melihat ia naik ke mimbar untuk penyerahan penghargaan mahasiswa nilai terbaik dan memberikan pidato singkat.
            Pada saat Andi menanyakan keberadaan ibunya, kakaknya hanya menjawab bahwa ibunya tidak bisa datang karena sakit. Andi merasa sangat sedih. Namun ia tidak bisa mengelak, mana mungkin ibunya yang sedang sakit dipaksa harus datang ke acara wisuda itu. Setelah acara wisuda selesai, semua mahasiswa berfoto-foto dengan keluarganya. Namun Andi yang sedang khawatir dengan keadaan ibunya, meminta kakaknya segera pulang bersamanya. Namun, saat dalam perjalanan pulang. Kakak Andi mulai bercerita, ia mengatakan kepada Andi bahwa ibu nya telah meninggal.
            Saat itu, Andi yang tinggal di kos-an agar dekat dengan kampusnya, tidak mengetahui kalau ibunya selama ini menutupi penyakitnya. Ia selalu berpura-pura sehat dihadapan Andi dan kakak nya. Ternyata, tetangga yang sudah dianggap saudara oleh Andi itu mengatakan bahwa ibunya sudah lama mengidap penyakit magh kronis. Kata dokter, itu disebabkan karena ibu Andi sering menahan rasa lapar sampai berhari-hari.
            Kakak Andi berusaha menenangkan hati Andi. Ia mengajarkan Andi rasa ikhlas yang tulus. Andi pun dapat tegar menerima kenyataan pahit itu. Mereka pun bersama menuju ke pemakaman ibu yang sangat dicintainya itu. Hal yang tidak pernah Andi bayangkan, disaat hari kesuksesanya akan dimulai. Justru orang yang menjadi semangat hidupnya tidak dapat menyaksikan dan merasakan kesuksesanya itu.
            Lamunan Andi buyar karena tunanganya yang tiba-tiba memegang pundaknya dari belakang. Tunanganya terkejut saat Andi membalikkan badan. Mata Andi basah seperti habis menangis. Andi pun akhirnya menceritakan kisah sewaktu kecilnya yang sangat pahit. Tunangan Andi menanggapi Andi dengan sangat serius. Ia makin sangat bangga dengan Andi. Ia pun menangis mendengar cerita Andi calon suaminya itu. Ia tidak menyangka Andi seorang General Manager di sebuah perusahaan besar di Jakarta berasal dari keluarga yang sangat miskin. Tunanganya hanya tahu, kalau Andi adalah pria yang sangat mapan. Tinggal disebuah rumah mewah nan megah. Mercy keluaran terbaru adalah yang tiap hari mengantarkannya ke kantor, dan membelikan apapun yang diinginkannya.
            Kini mereka akan menempuh hidup baru. Andi akan hidup dengan seorang wanita cantik keturunan Belanda. Tunanganya sangat baik dan lembut hati nya. Tunangan Andi mengatakan bahwa ia akan berusaha menyayangi Andi seperti ibu nya menyayanginya. Senyuman bahagia pun terpancar dari wajah Andi. 

Tulisan 3
Nama  : Meta Puspita Sari
NPM    : 14611442
Kelas   : 2Sa04